Konsep Diri

Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri.

Salah satu penentu dalam keberhasilan perkembangan adalah konsep diri. Teori tentang konsep diri (self-concept) dan pandangan mengenai diri (views of self) dikemukakan oleh Abraham Maslow (1962) dan Carl Rogers (1961), mereka berpandangan bahwa kompetensi berhubungan dengan lingkungan sangat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian kita terhadap diri kita sendiri.

Konsep diri yang kuat disertai dengan aktualisasi diri dan kepercayaan diri sehingga interaksi yang terjadi akan produktif dan memberikan sumbangan yang berarti terhadap proses perkembangan oranglain. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri diantaranya perkembangan, significant other, self perception, body image.

Konsep diri mempunyai pengaruh terhadap perkembangan seseorang, orang yang memiliki perkembangan dalam level yang rendah (less-developed person) memiliki sedikit kemampuan dalam menghadapi lingkungan dan cenderung menerima apa adanya. Mereka kurang mempunyai inisiatif dan lebih memilih beraktifitas dalam lingkungan yang sudah ada daripada mengembangkan dirinya. Sedangkan orang yang berada dalam level pertumbuhan terendah (the least-developed person) memiliki kesulitan dalam berhubungan dengan orang disekeliling mereka, mereka kurang yakin dengan kemampuan yang mereka miliki untuk menghadapi masalah-masalah yang terjadi. Upaya mereka hanya bertahan dalam dunia yang menurut mereka kurang besahabat. Ada dua karakteristik konsep diri yakni konsep diri positif dan konsep diri negatif.

Ciri konsep diri positif diantaranya : yakin akan kemampuan dalam mengatasi masalah, mampu menerima kekurangan diri, menghargai orang lain, mampu menghargai diri dan orang lain, memahami adanya perbedaan, bersikap positif terhadap penolakan orang lain, bersikap positif dalam menerima kritikan orang lain dan memperbaiki aspek-aspek yang kurang sesuai di masyarakat.

Sedangkan ciri konsep diri negatif diantaranya peka terhadap kritik, responsif terhadap pujian, cenderung bersikap hiperkritis, cenderung merasa tidak disenangi orang lain, dan bersikap pesimis terhadap kompetisi.

Keterkaitan antara pertumbuhan seseorang dengan konsep diri yang mereka miliki, yakni omnivore lebih menerapkan konsep aktualisasi diri, mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri dan orang yang ada di sekitarnya. Passive Consumer merasa memiliki kompetensi namun masih bergantung pada lingkungan untuk memperoleh kesempatan menjadi lebih produktif dan tumbuh berkembang. Reticent Consumer merasa bahwa hidup mereka menakutkan dan rawan masalah, mereka cenderung melindungi diri mereka sendiri dengan menyalahkan lingkungan
SHARE

Unknown

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Facebook Comment
    Blogger Comment